Kamis, 25 Agustus 2016

Sejarah kata PANTEK

Cerita asyik PANTEK ANG!!!!! hahahaha, lapeh raso nyo bacaruik den di postingan kini ko.
Ok mulai wak yo, pakai bahaso Indonesia den yo, bia ngarati nan indak urang minang.
Pantek, merupakan satu kata yang terdiri dari 5 huruf, mewakili 5 jari yang menempel pada tangan manusia, saat manusia di ciptakan dari mani Adam, manusia pertama yang tercipta dari saripati tanah hasil karya tuhan yang maha kuasa. 5 jari tadi akan mengepal, membentuk bulatan tinju, dan menghantam orang yang meneriakkan kata PANTEK ini, jika kalian meneriakkannya ketelinga orang Minang, yang banyak bermukim di pulau sumatera bagian barat.
Mengapa bisa demikian???? Tentu itu menjadi pertanyaan sebagian besar orang indonesia, bahkan orang minang sendiri banyak yang tidak tahu, mengapa ketika PANTEK di ucapkan, mereka menjadi marah. 

Abad ke 15 sebelum masehi ketika android masih belum terfikirkan oleh manusia, di dataran tinggi Mongolia, bagian barat daya, "den se dak tau dima tu doh, disebuah kampung yang bernama PEPEK, hahahah.... PANTEK mah" ----- terdapat sebuah PANTEK yang MAMANTEK..... Ehhh salah ketik gua, biasa sob, ngetik pakai hp android layar kecil, jadi sering typo gua, maksud gua terdapat sebuah kuil animisme yang menyembah bunga, penduduk setemat menamai bunga tersebut bunga KALERA. Kuil tersebut bernama kuil KANCIANG.
Konon sejarah nya para penyembah bunga KALERA ini, yang juga penduduk kampung tersebut, hidup sebagai petani dan beternak ayam. PANTEK PANTEK yang mere...... ehhh...... salah lagi, ayam-ayam yang mereka pelihara ini sering hilang setiap malam, tepatnya malam jum'at kliwon. Karena pada malam jum'at itu, rata rata penduduk kampung melaksanakan sunah malam jum'at, .....hehehe.... pada ML mereka cuy. Paginya selalu ayam-ayam yang hilang tersebut ditemukan termutilasi, dengan luka bakar berwarna hitam tinggal pahanya saja, alias menjadi paha ayam bakar kecap.... hehehe... Terhidang manis di depan pintu kuil KANCIANG tersebut. Para penduduk aneh melihat kejadian ini terjadi setiap minggu, sehingga mereka memutuskan, untuk memakan saja ayam yang telah terhidang lezat didepan pintu kuil KANCIANG setiap jum'at pagi.
Jadi PARA PANTEK PANTEK SEMUA, kita makan ayam bakar aja, ngapain mikirin sejarah PANTEK, gua aja kagak tau PANTEK itu apaan, emang lu tau ya PANTEK??? Pesan gua sekarang, kalo ada orang yang ngomong PANTEK ke lu, elu marah aja PANTEK, gak apa-apa kok, kalau perlu, lu tonjok tuh sekalian muka nya.
Sekian cerita gua kali ini PANTEK PANTEK SEMUA.
jangan lupa komentarnya ya !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya ya !!!!